Lab. Rancang Ruang Fisik Kota

Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Minggu, 10 Agustus 2008

Penyadaran akan Global Warming

Bumi telah menjadi lebih hangat sekitar 1ºF (0.5ºC) dari 100 tahun yang lalu. Tapi mengapa? Dan bagaimana? Sebenarnya para pakar ilmu pengetahuan juga tidak tahu pasti. Bumi bisa saja menjadi hangat secara alami, tetapi banyak ahli iklim dunia yang percaya bahwa tindakan manusia telah membantu membuat Bumi menjadi lebih hangat.

Efek Rumah Kaca, Perubahan Iklim, dan Pemanasan Global

Efek Rumah Kaca

Para ahli sudah setuju bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas.

Gas Rumah Kaca :
Ada beberapa gas diatmosfir yang berfungsi sebagai \'penangkap\' energi panas matahari. Tanpa gas-gas ini, panas akan hilang ke angkasa dan temperatur rata-rata Bumi dapat menjadi 60ºF (33ºC) lebih dingin. Karena fungsinya sebagai penjaga hangatnya Bumi, gas-gas ini kemudian disebut sebagai Gas Rumah Kaca (GRK). Yang termasuk diantaranya adalah : Karbon Dioksida (CO2), Nitro-Oksida (NO2), dan Metana (CH4).

Rumah Kaca:
Pernahkah kamu melihat sebuah rumah kaca? Rumah kaca umumnya berbentuk sebuah rumah kecil yang seluruhnya terdiri dari kaca dan dibangun untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman, terutama diwaktu musim dingin. Bagaimana rumah kaca bekerja? Panel-panel kacanya membiarkan sinar matahari masuk tetapi menjaga energi panas yang disebabkannya hilang ke udara. Untuk mudahnya, bayangkan kalau kamu masuk ke dalam mobil yang diparkir dibawah sinar matahari, joknya terasa panas bukan? Nah, begitu juga tanaman yang ada didalam rumah kaca, panas yang ditahan menyebabkan tanaman dapat bertahan di musim dingin.

GRK dan Atmosfir:
Atmosfir ada disekitar kita, ia adalah udara yang kita hirup. GRK diatmosfir berfungsi serupa dengan panel-panel gelas di rumah kaca. Sinar matahari memasuki atmosfir Bumi, melalui lapisan gas-gas rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tanah, air, dan ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar tersebut. Setelah terserap, energi ini akan dipancarkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian besar ditangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfir sehingga menyebabkan Bumi menjadi lebih panas.
Efek Rumah Kaca memegang peran penting dalam kelangsungan hidup manusia di Bumi. Tanpa adanya efek tersebut, Bumi akan terlalu dingin untuk ditempati. Namun sebaliknya, apabila efek tersebut terlalu kuat, Bumi akan menjadi lebih hangat dari semestinya dan akan timbul masalah baru bagi kehidupan manusia, tumbuhan, dan binatang.
Perubahan Iklim (Climate Change)

Iklim adalah rata-rata peristiwa cuaca di suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai contoh, ada kemungkinan dalam suatu hari di musim dingin di New York, Amerika Serikat, terjadi suatu hari yang cerah dan hangat, tetapi rata-rata cuaca - iklim- memberitahu kita bahwa musim dingin di New York umumnya akan dingin dan penuh salju dan hujan. Perubahan iklim menunjukkan suatu perubahan dalam cuaca secara jangka panjang, bisa lebih hangat atau lebih dingin. Curah hujan atau salju rata-rata pertahun dapat bertambah atau berkurang.

Cuaca
Cuaca mengambarkan apapun yang terjadi di alam pada suatu waktu tertentu di suatu tempat tertentu. Cuaca adalah sesuatu gejala alam yang terhadi dari menit ke menit. Cuaca dapat berubah drastis dalam waktu yang singkat. Contohnya, bisa saja terjadi hujan satu jam lamanya dan mendadak langit cerah dan terang. Cuaca adalah yang kita dengar di berita televisi setiap malam. Yang termasuk cuaca adalah perubahan harian dalam kelembaban, tekanan barometrik, temperatur, dan kondisi angin di suatu lokasi tertentu. Sekarang, katakan, bagaimana cuaca di tempat mu hari ini?

Iklim
Iklim menggambarkan total cuaca yang terjadi selama satu periode tertentu dalam setahun di suatu tempat tertentu, Yang termasuk didalamnya adalah kondisi cuaca rata-rata, musim (dingin, panas, semi, gugur, hujan, dan kemarau), dan gejala alam khusus (seperti tornado dan banjir). Iklim memberitahu kita bagaimana tinggal di daerah tertentu. Bogor kota hujan, Jakarta panas, dan Bandung sejuk. Jadi, bagaimana iklim di tempat tinggalmu?

Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan Global adalah suatu istilah yang menunjukan adalahnya kenaikan rata-rata temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam iklim. Bumi yang lebih hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikkan permukaan air laut, dan beragam dampak pada tanaman, kehidupan liar, dan manusia. Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan ulah manusia.
Mungkin sulit untuk dibayangkan bagaimana manusia dapat menyebabkan perubahan pada iklim di Bumi. Namun, para ahli sepakat bahwa ulah manusialah yang memacu besarnya jumlah gas rumah kaca dilepaskan ke atmosfir dan menyebabkan Buni menjadi lebih panas.
Dahulu, semua perubahan iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya Revolusi Industri, manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempatnya hidup melalui tindakan-tindakan agrikultural dan industri. Revolusi Industri adalah saat dimana manusia mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya. Revolusi ini dimulai sekitar 200 tahun lalu dan mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfir, namun saat ini dengan \'bantuan\' pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan, manusia mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfir.
Semenjak Revolusi Industri, kebutuhan energi untuk menjalankan mesin terus meningkat. Beberapa jenis energi, seperti energi yang kamu butuhkan untuk membuat pe-ermu, datang dari makanan yang kamu makan. Tetapi energi lainnya, seperti energi yang digunakan untuk menjalankan mobil dan sebagian besar emergi untuk penerangan dan pemanasan rumah, datang dari bahan bakar seperti batubara dan minyak bumi - atau lebih dikemal sebagai bahan bakar fosil karena terjadi dari pembusukan fosil makhluk hidup. Pembakaran bahan bakar fosil ini akan melepaskan gas rumah kaca ke atmosfir.
Kapan kita melepas Gas Rumah Kaca ke Udara?

Kapan saja kamu ….

Nonton TV
Memasang AC
Menyalakan Lampu
Menggunakan
Pengering Rambut
Mengendarai Mobil
Bermain Video Game
Menyalakan Radio

Mencuci atau Mengeringkan Pakaian dengan Mesin
Menggunakan Microwave / Oven

Kamu telah membantu melepaskan Gas Rumah Kaca ke udara. Mengapa? Karena setiap kali kamu melakukan hal-hal tersebut, kamu membutuhkan tenaga listrik dan listrik dihasilkan melalui pembangkit listrik - power plant - yang sevagian besar menggunakan batubara dan minyak bumi. Sekali lagi, membakar batubara dan minyak bumi menghasilkan gas rumah kaca.

Hal-hal lain yang menyebabkan kita membantu melepaskan GRK ke udara :
# Membuang sampah ke tempat penimbunan sampah menghasilkan metana. Metana juga dihasilkan dari limbah binatang yang dipelihara untuk menyuplai kebutuhan susu dan daging (seperti sapi) dan juga dari pertambangan Batubara;
# Mengendarai mobil;
# Menggunakan / membeli barang-barang produksi pabrik karena proses produksinya melepas GRK ke udara.

Apakah Kita dapat membantu pencegahan pemanasan global?

Tentu saja. Apabila kita mau mencoba, setiap orang dapat melaksanakan bagiannya dalam membantu mencegah terjadinya pemanasan global. Tidak ada yang mengatakan bahwa mengendarai mobil atau menggunakan listrik adalah kegiatan yang salah. Kita hanya harus lebih pintar dalam melaksanakannya. Beberapa orang mengurangi penggunaan energi dengan melakukan carpooling atau pemakaian mobil bersama. Contohnya, empat orang dapat berada dalam satu mobil yang sama daripada mengendarai empat mobil berbeda untuk pergi ke tempat yang sama.
Berikut ini adalah hal-hal yang mudah tetapi dapat membuat kamu ikut serta dalam menjaga Bumi menjadi tempat hidup yang lebih baik!
Membaca
Belajar mengenai lingkungan adalah hal yang penting. Ada banyak buku yang bisa kamu baca. Sebagai permulaan, minta tolong guru atau pegawai perpustakaan untuk memberikan judul buku yang bisa dibaca. Atau dengan semaraknya dunia internet, ada baiknya kamu menjelajahi alam maya untuk mencari situs-situs yang memberikan informasi mengenai lingkungan dan perubahan iklim.
Hemat Penggunaan Listrik
Matikan lampu, televisi, dan komputer ketika kamu selasai menggunakannya.
Naik Sepeda, Bis, dan Jalan Kaki
Dengan sekali-sekali naik bis, mengendarai sepeda, atau berjalan kaki, kamu sudah menghemat penggunaan energi fossil.

Berbicara kepada Keluarga dan Teman
Berbicara kepada keluarga dan temanmu mengenai pemanasan global. Biarkan mereka mengetahui apa yang telah kau pelajari.
Penanaman Pohon
Menanam pohon di rumah dan sekolah adalah kegiatan yang menyenangkan dan salah satu cara yang bail untuk mereduksi gas rumah kaca. Pohon mengabsorbsi CO2 dari udara.
(this is against WWF\'s campaign - anti-carbon sink - so it may be excluded in our campaign to school children - red.)

Daur Ulang
Mendaur ulang kaleng, botol, kantong plastik, dan koran. Ketika kamu melakukan daur ulang, kamu mnguerangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan kamu membantu penyelamatan sumber daya alam, seperti pohon, minyak bumi, dan bahan metal seperti alumunium.

Ketika belanja, belilah barang yang ramah lingkungan Salah satu cara untuk mengurangi pelepasan GRK ke atmosfir adalah membeli produk yang hemat energi, seperti mobil, barang elektronik dan lampu.

Beberapa hal yang patut diperhatikan

Tahukah kamu bahwa kamu membantu menjaga lingkungan bila kami membeli produk yang bisa didaur-ulang? Carilah produk yang memiliki tanda daur ulang - tiga anah panah membentuk suatu siklus (nanti ada gambar - red). Prokus yang dapat di daur ulang umumnya dibuat dari benda yang telah digunakan. Umumnya untuk membuat produk daur ulang lebih sedikit energi yang digunakan daripada produk baru. Lebih sedikit energi digunakan, lebih baik.

Energi dari Sinar Matahari
Bayangkan hari ini adalah hari yang sangat panas. Kamu letakkan satu sendok es krim di pinggir jalan dan esnya langsung meleleh. Kenapa? Kamu mungkin tahu sinar matahari menyebabkan es itu leleh, tetapi kamu mungkin tidak tahu bahwa sinar matahari memproduksi energi. Energi yang dikenal sebagai solar energy - cara popular untuk mengatakan \' energi yang datang dari matahari - dapat digunakan untuk pemanasan ruimah, bangunan, air, dan untuk menghasilkan listrik. Di Indonesia memang belum banyak, namun ini adalah opsi yang menarik karena dapat dilakukan diseluruh pelosok Indonesia.

Mobil
Mobil adalah kebutuhan utama, terutama dikota-kota besar. Kamu dapat membantu menghemat energi dengan menggunakan mobil yang lebih sedikit menggunakan bahan bakar.
ENERGY STAR®
Bebearapa benda, seperti komputer, TV, Stereo, dan VCR mencantumkan label bertuliskan \"Energy\" dengan gambar sebuah bintang. Produk dengan label ENERGY STAR® dibuat untuk menghemat energi. Membeli produk ini akan membantu pelestarian lingkungan.
Terjemahan bebas dari : Climate for Kids, US-EPA,
http://www.epa.gov/globalwarming/kids/

Informasi Lanjut Hubungi :
Eka Melisa, Climate and Energy Programme Manager, WWF Indonesia,
emelisa@wwf.or.id

Kamis, 14 Februari 2008

Pemugaran Museum Majapahit


Museum kerajaan Majapahit yang terletak di Jalan Raya Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, rencananya akan direnovasi pada bulan Mei mendatang. Museum seluas 5,4 hektar ini akan berubah menjadi Majapahit Park yang terluas dan terlengkap di Indonesia.

Majapahit Park akan dijadikan gedung sentral penyimpanan benda-benda purbakala sebanyak 88.000 koleksi, yang nantinya akan difungsikan sebagai pusat penelitian kerajaan Majapahit dari abad 13 hingga 15 Masehi.

Anggaran untuk pembangunan Majapahit Park sebesar 100 milyar rupiah yang diambilkan dari dana Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Kabupaten Mojokerto. Rencananya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didaulat untuk meletakkan batu pertama pembangunan Majapahit Park pada tanggal 20 Mei 2008 nanti.

Selengkapnya, silakan lihat di : http://tv.kompas.com/berita/regional/100_milyar_untuk_pugar_museum_majapahit.html

Senin, 04 Februari 2008

Jogja Heritage Excurtion


“Conservation mean all the process of looking after place so as to retain its cultural significant. It includes maintenance and may acording to circumstance include preservation, restoration, recontruction and adaptation, and will be commonly a combination of more than one these” (The Burra Charter for the Conservation of Place of Cultural Significance, 1981)


Tim MKP Pelestarian Kota Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro melakukan ekskursi ke kawasan kota lama Jogja yang didampingi oleh tim dosen MKP yang terdiri dari Ir. Rina Kurniati, MT, Ir. Nurini, MT, Wakhidah Kurniawati, ST,MT yang juga diikuti oleh dosen-dosen yang tertarik dengan pelestarian kota seperti Ir. Retno Widjajanti, MT, Diah Intan Kusumodewi, MEng, Landung Esariti, ST, MDP beserta tim mahasiswa yang berjumlah 24 orang. Obyek ekskursi meliputi : Kraton Ngayogyakarta, Taman Sari, Kotagedhe, dan Malioboro. Marilah kita ikuti petualangannya.....

Kraton Ngayogyakarta
Kraton Yogyakarta didirikan pada tahun 1756 oleh Pangeran Mangkubumi (Hamengkubu Buwono I) sebagai pusat kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada mulanya, lokasi Kraton sekarang ini merupakan daerah rawa yang bernama Umbul Pacethokan, yang kemudian dibangun menjadi sebuah pesanggrahan Ayodya.

Taman Sari
Salah satu obyek wisata yang memiliki nilai historis yang cukup tinggi adalah Tamansari. (WaterCastle). Tamansari merupakan salah satu bagian keraton yang baru saja dipugar, sebagai tempat pemandian para Sultan Jogjakarta. Nama Tamansari terdiri atas dua kata, yakni taman 'kebun yang ditanami bunga-bungaan' dan sari 'indah, bunga'. Dengan demikian, nama Tamansari dimaksudkan sebagai nama suatu kompleks taman yang benar-benar indah atau asri.Dalam bahasa Inggris Tamansari lebih dikenal dengan nama "Perfume Garden" atau "Fragrant Garden", karena banyak bunga yang berbau harum ditanam di lingkungan taman ini.

Kotagedhe
Kotagedhe merupakan kota budaya (nation heritage) yang cukup terkenal. Hal ini dikarenakan di Kotagedhe terdapat bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Salah satu contohnya yaitu situs bersejarah peninggalan Kraton Mataram. Disini terdapat tiga macam peninggalan sejarah yaitu :

Makam kerabat Panembahan Senopati di bagian barat. Pengunjung makam diharuskan mengenakan pakaian tradisional jawa, yang bisa disewa di lokasi ini. Pemakaman dibuka untuk umum setiap Senin dan Kamis dari pukul 10.00 sampai 12.00 dan Jumat pada pukul 13.00 – 15.00.
Masjid Kraton Kotagede yang terletak di bagian timur.
Sendang Selirang, yang dulunya merupakan tempat mandi keluarga kerajaan yang berupa kolam yang ada mata airnya. Sampai saat ini pun masyarakat sekitar masih menggunakan Sendang Selirang ini. Sendang Selirang terdiri atas dua macam, Sendang Kakung dan Sendang Putri.

Malioboro
Malioboro adalah jalan yang menghubungkan Monumen Tugu kepada Kerajaan Sultan lebih tepatnya Malioboro membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta. Bagi masyarakat yang tinggal di Jogja, Malioboro dikenal sebagai bagian kota yang ramai karena kebanyakan kegiatan ekonomi di sepanjang jalan dimana institusi pemerintahan propinsi berada. Di siang hari Malioboro penuh dengan kegiatan bisnis.


Penelitian ini masih dalam proses untuk diterbitkan (insya Allah 2008 benar-benar bisa terbit)

Semarang termasuk wilayah pesisir. Lingkungan pesisir pada umumnya memiliki bentuk lahan antara lain : teras marin, gisik, dataran aluvial pantai, dan delta (Sutikno, 1983). Dari bentuk lahan tersebut yang sering digunakan untuk permukiman adalah pada bentuk lahan beting pantai dan gisik pasiran. Kedua bentuk lahan inilah yang memberikan kemungkinan yang baik untuk lokasi permukiman karena unsur medan yang bebas dari genangan air, serta di dalamnya terkandung kantong-kantong air tawar untuk ke­perluan sehari-hari (Sandy, 1977:8). Kenyataan sekarang yang terlihat ternyata daerah tersebut saat ini juga tergenang oleh banjir.

Sejak awal tahun 1971 banjir yang secara rutin ter­jadi setiap tahun di kota Semarang, mulai menyebar ke berbagai tempat yang sebelumnya tidak pernah terkena banjir, terutama di dataran aluvial pantai daerah tersebut. Banyak daerah yang dulunya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara luapan air, sekarang sudah beralih fungsi menjadi lahan yang terbangun. Umumnya tempat penampungan luapan air tersebut sekaligus berfung­si sebagai tempat pengatusan, yaitu tempat resapan air ke dalam tanah, karena beralih fungsi sehingga air yang menggenang akan mengalir ke daerah rendah lainnya. Banjir yang melanda Kota Semarang sebenarnya ada tiga jenis, yaitu banjir kiriman, ini akibat dari tingginya inten­sitas hujan di daerah atas (Ungaran), banjir pasang adalah naiknya air laut, dan banjir genangan yaitu akibat dari tingginya intensitas hujan lokal yang terjadi di Kota Semarang. Banjir genangan ini yang paling banyak melanda daerah pusat kota, menggenangi daerah permukiman, pusat-pusat kegiatan pemerintahan dan perdagangan. Datangnya rutin setiap tahun, yaitu pada musim hujan antara bulan Desember sampai dengan bulan Februari.

Banjir bisa terjadi karena intensitas hujan yang tinggi. Tetapi yang banyak menimbulkan permasalahan di beberapa kota besar, termasuk Kotamadya Semarang adalah bertambahnya luasan genangan banjir yang terjadi. Bertambahnya luas genangan tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh ulah manusia, yaitu yang berupa perubahan dalam penggunaan lahannya. Sedangkan intensitas hujan yang mempunyai siklus teratur tersebut sebenarnya dapat dianggap konstan, sehingga meluasnya genangan banjir lebih banyak dipengaruhi oleh ulah manusia.

Perilaku/ ulah manusia tersebut diakibatkan oleh bertambahnya jumlah penduduk yang tinggal di dalam kota. Pertambahan penduduk ini mengakibatkan mekarnya area per­mukiman, yaitu merubah lahan-lahan yang tadinya kosong menjadi lahan terbangun. Dalam kondisi seperti ini, air larian yang terjadi akan lebih besar, dan mengumpul dalam waktu yang lebih lama sebab fungsi tanah untuk resapan air terganggu. Akibatnya genangan banjir akan merambah kemana-mana, genangan menjadi semakin luas.

Pada tahun 1971, beberapa bagian pusat Kota Semarang khususnya di antara kedua Banjir Kanal, yaitu Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur telah dilanda banjir. Daerah-daerah yang sering terkena banjir pada waktu itu adalah daerah-daerah yang terletak pada satuan bentuk ­lahan yang lebih rendah dari satuan bentuk lahan lain di sekitarnya, seperti bekas satuan bentuk lahan rawa delta dan rawa pasang surut berair payau. Lama, luas, dan kedalaman banjir bervariasi. Di Kompleks Simpang Lima misalnya kedalaman banjir mencapai 50 cm dengan lama banjir antara 3-6 jam, dan luasnya sekitar 50,78 hektar; di daerah Mlatiharjo kedalaman banjir berkisar antara 40­70 cm dan lama banjir antara 3 - 6 jam, luasnya sekitar 63,9 hektar; di Kuningan kedalaman banjir mencapai 50 cm dengan lama banjir berkisar 1 - 6 jam dengan luas sekitar 16,26 hektar.

Pada tahun 1980 luas banjir di pusat Kota Semarang mencapai luasan sekitar 762,775 hektar, dan umumnya ter­jadi di daerah permukiman yang berada pada satuan bentuk ­lahan yang lebih rendah dari satuan bentuk lahan lain di sekitarnya. Dan banjir yang terjadi di pusat Kota Semarang pada tahun 1987 telah meluas pada satuan bentuk ­lahan yang sebelumnya tidak pernah kena banjir. Luas dae­rah banjir antara Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur dalam periode ini luasnya sekitar 1.211,70 hektar (DPU Kotamadya Semarang, 1987).
Untuk itu, di sini ingin diteliti apakah peningkatan volume banjir tersebut akibat dari perubahan penggunaan lahan, khususnya perluasan area permukiman pada daerah banjir dan daerah penyetornya, atau barangkali karena pengaruh peningkatan kepadatan penduduknya, baik pada daerah banjir, yang mengakibatkan terhalangnya aliran air, maupun pada daerah penyetornya, yang mengakibatkan meningkatnya air limpasan. Diambilnya faktor-faktor ter­sebut dalam penelitian ini karena adanya anggapan bahwa pengaruh dari tingginya intensitas hujan dan luas tang­kapan air hujannya dapat dianggap konstan. Nilai I (in­tensitas hujan) mempunyai siklus yang teratur, dan nilai A adalah tetap, sebab tidak terjadi perubahan arah sa­luran pengatusan. Jadi penelitian ini lebih banyak meli­hat pada faktor perilaku manusia dalam perannya sebagai pengubah nilai koefisien air larian.