Lab. Rancang Ruang Fisik Kota

Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Senin, 04 Februari 2008

Jogja Heritage Excurtion


“Conservation mean all the process of looking after place so as to retain its cultural significant. It includes maintenance and may acording to circumstance include preservation, restoration, recontruction and adaptation, and will be commonly a combination of more than one these” (The Burra Charter for the Conservation of Place of Cultural Significance, 1981)


Tim MKP Pelestarian Kota Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro melakukan ekskursi ke kawasan kota lama Jogja yang didampingi oleh tim dosen MKP yang terdiri dari Ir. Rina Kurniati, MT, Ir. Nurini, MT, Wakhidah Kurniawati, ST,MT yang juga diikuti oleh dosen-dosen yang tertarik dengan pelestarian kota seperti Ir. Retno Widjajanti, MT, Diah Intan Kusumodewi, MEng, Landung Esariti, ST, MDP beserta tim mahasiswa yang berjumlah 24 orang. Obyek ekskursi meliputi : Kraton Ngayogyakarta, Taman Sari, Kotagedhe, dan Malioboro. Marilah kita ikuti petualangannya.....

Kraton Ngayogyakarta
Kraton Yogyakarta didirikan pada tahun 1756 oleh Pangeran Mangkubumi (Hamengkubu Buwono I) sebagai pusat kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada mulanya, lokasi Kraton sekarang ini merupakan daerah rawa yang bernama Umbul Pacethokan, yang kemudian dibangun menjadi sebuah pesanggrahan Ayodya.

Taman Sari
Salah satu obyek wisata yang memiliki nilai historis yang cukup tinggi adalah Tamansari. (WaterCastle). Tamansari merupakan salah satu bagian keraton yang baru saja dipugar, sebagai tempat pemandian para Sultan Jogjakarta. Nama Tamansari terdiri atas dua kata, yakni taman 'kebun yang ditanami bunga-bungaan' dan sari 'indah, bunga'. Dengan demikian, nama Tamansari dimaksudkan sebagai nama suatu kompleks taman yang benar-benar indah atau asri.Dalam bahasa Inggris Tamansari lebih dikenal dengan nama "Perfume Garden" atau "Fragrant Garden", karena banyak bunga yang berbau harum ditanam di lingkungan taman ini.

Kotagedhe
Kotagedhe merupakan kota budaya (nation heritage) yang cukup terkenal. Hal ini dikarenakan di Kotagedhe terdapat bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Salah satu contohnya yaitu situs bersejarah peninggalan Kraton Mataram. Disini terdapat tiga macam peninggalan sejarah yaitu :

Makam kerabat Panembahan Senopati di bagian barat. Pengunjung makam diharuskan mengenakan pakaian tradisional jawa, yang bisa disewa di lokasi ini. Pemakaman dibuka untuk umum setiap Senin dan Kamis dari pukul 10.00 sampai 12.00 dan Jumat pada pukul 13.00 – 15.00.
Masjid Kraton Kotagede yang terletak di bagian timur.
Sendang Selirang, yang dulunya merupakan tempat mandi keluarga kerajaan yang berupa kolam yang ada mata airnya. Sampai saat ini pun masyarakat sekitar masih menggunakan Sendang Selirang ini. Sendang Selirang terdiri atas dua macam, Sendang Kakung dan Sendang Putri.

Malioboro
Malioboro adalah jalan yang menghubungkan Monumen Tugu kepada Kerajaan Sultan lebih tepatnya Malioboro membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta. Bagi masyarakat yang tinggal di Jogja, Malioboro dikenal sebagai bagian kota yang ramai karena kebanyakan kegiatan ekonomi di sepanjang jalan dimana institusi pemerintahan propinsi berada. Di siang hari Malioboro penuh dengan kegiatan bisnis.

0 komentar: